Hallaw....
Iya, gue tahu ini salam pembukanya makin lama makin aneh. Tapi,
maklumi ajalah ya. Hehehe...
Ini hutang bertumpuk-tumpuk ya. Jadi, mari bayar satu
persatu. Pertama adalah hutang pekan 4 bulan Mei.
Dari postingan blog terakhir, adalah tentang gue sakit ya. Ya,
alhamdulillah akhir minggunya gue sembuh. Bersama dengan sembuhnya gue, gue
juga mengirim cv ke sebuah lembaga bahasa Jepang bernama Aki no Sora atau
Autumn Sky. Banyak yang nggak tahu lembaga ini sebetulnya tapi kalau melihat
partnershipnya sama beberapa perusahaan Jepang yang sudah pernah memakai jasa
interpreter atau penerjemahannya, kayaknya sih sudah lumayan settle ini
usahanya. Plus, testimoni dari para murid di lembaga lesnya pun baik. Daaan,
letak lembaganya di Bandung. Yippie...
Gue mengirim cv tepat pada hari terakhir batas pengiriman
cv. Sebenarnya sih udah yang nothing to lose. Kalau dapet ya alhamdulillah,
kalau nggak ya cari lagi. Tapi, tiba-tiba, Selasa malam gue dapat telpon dari
nomor nggak dikenal. Gue sih somehow udah curiga ini dari lembaga itu.
Gue angkatlah. Dan memang benar dari mereka. Jadi gue
diminta untuk interview hari Rabu (besoknya) di Bandung. Gue, sejujurnya sih
shock. Hahahaha. Kenapa? Karena dadakan banget baru nelpon Selasa malam gitu. Akhirnya
gue nego dan mendapatkan hari Kamis untuk interview. Di Bandung juga.
Hari Rabunya, gue siap-siapin semuanya. Baju udah ada di
nyokap yang kebetulan memang ke Bandung juga dari Rabu pagi. Jadi istilahnya
gue tinggal bawa diri. Booking travel, fotocopy, print cv dan semua yang harus
disiapin gue siapin semua. Siap.
Tapi, tiba-tiba, malamnya gue ditelpon lagi. Si mbaknya
bilang, karena ada urusan, interviewer gue harus ke Jakarta dan interview pun
pindah ke Jakarta. Oh, damn. Gue makin dagdigdug. Ini diombang-ambing sekali. Tapi
ya udahlah. Gue iya-iya aja. Kan yang butuh job gue. Mbaknya juga bilang untuk
cek email buat detail wawancara besok.
Cuss gue buka email. Wawancaranya pindah ke Pacific Place,
siang. Dan gue harus konfirmasi ke Aki Sensei (yang mau wawancara gue). Beberapa
saat gue bingung. Gue harus konfirmasinya pake bahasa Indonesia atau bahasa
Jepang? Setelah beberapa kali nanya ke beberapa teman, akhirnya gue putuskan
untuk konfirmasi pakai bahasa Indonesia. Hehe... dan dibalas cukup lama. Intinya
hari Kamis, ketemu di Hard Rock PP pukul 13.00 WIB. Siap!
Hari Kamis pun tiba. Papa sih udah mengingatkan untuk santai
dan relax aja. Jangan tegang, karena gue dari kemarin itu udah kayak cacing
kepanasan. Nah, karena gue nggak familiar sama daerah SCBD, gue pun berencana
untuk berangkat jam 10 pagi. Mengantisipasi macet dan jaga-jaga kalau gue
nyasar. Mending gue nongkrong di PP aja daripada telat sampai. Tul gak?
Pas gue lagi siap-siap buat cabut, dapet sms dari Aki
Sensei. He said: Selamat pagi, Najma. Maaf karena ada meeting dadakan nanti
siang, kayaknya pertemuan kita harus direschedule. Kalau Jumat, bisa ke Bandung
nggak?
Cess.... mencelos sodara-sodara. Antara lega karena gue
nggak harus wawancara hari itu, sama perasaan dipehapein. Tapi ya udahlah ya. Kalau
memang rezeki nggak akan ke mana-mana. Gue jawab aja oke. Dan gue harus kembali
booking travel untuk besok pagi ke Bandung.
Jumat pagi jam 6.30 gue berangkat dari Jatiwaringin ke
Bandung. Janji wawancaranya sih abis Jumat-an kira-kira jam 14.00 dia mintanya.
Tapi, gue sampai Bandung jam 9-an dan memutuskan untuk nunggu di The Kiosk
Dago. Sekalian nge-charge hape dan nunggu nyokap datang sih sebenarnya. Nunggu sampai
kira-kira jam 11, gue pun pindah lokasi ke tempat wawancara. Dianter nyokap,
alhamdulillah lumayan irit ongkos. Lokasinya itu di Butterfield Kitchen, di
lantai atasnya, Co&Co Space. Kalau yang nggak tahu, mungkin tahu kalau gue
bilang di daerah Dipatiukur no. 5? DU 5? Ya, di situ deh.
Berhubung gue kalau nervous nggak bisa makan sama sekali,
gue mending sholat dan langsung nunggu di atas. Kira-kira gue nunggu 45 menit
sebelum seseorang menghampiri dan kami pun mulai wawancara. I’ve tried to calm
down dan santai kayak ngobrol biasa. Overall, gue rasa wawancaranya lancar sih.
Dia sempat nanya pake bahasa Jepang and I thought I answered that well. Wawancaranya
hanya sekitar 20-25 menit, setelah itu gue balik. Turun tangga, gue baru
ngerasa lapar. Oooh, iya gue belum makan sih.
Ya udah deh, terus gue makan. Lumayan sih rasanya. Tapi yang
TOP itu pancakenya. YUM!
Oh, review tempatnya. Industrial banget sih interiornya. Keren
dan modern. Kafe di bawah tempat kerjanya bagus dan enak buat ngumpul sama
teman-teman. Ambiencenya pun enak, makanannya nggak banyak tapi pilihan lo
cukup beragam. Walau harganya agak sedikit mahal, tapi kalau biasa makan di
Warung Pasta atau any cafe in Jakarta, harganya sekitar segitu.
Sementara coworking spacenya juga lucu. Ada ruang tunggunya
(atau ruang kerja masal, nggak paham juga) dengan beberapa sofa di pojok dekat
tembok, di tengah ruangan ada beberapa kursi dan meja yang bisa dijadiin tempat
kerja juga dan beberapa ruangan kantor. It’s fun. Kayaknya kerja di sana
menyenangkan juga.
Well, that’s how I weekend for job-hunt.
See yaa...
-Nifa
P.S: kayaknya sih ini gue nggak lolos karena.... there’s no
follow up from them to me atau email mengenai tahap lanjutan atau apapun itu. Sad
L tapi berharap masih
ada banyak jalan menuju Roma. Ehehehhe...
2 comments:
berat diongkos banget ya, fa.. job hunt lu ~ xD
gue mungkin udah males dateng klo udah di reschedule ampe 2 kali gitu.. mana diluar kota pula xDD
tapi skrg udah dpt kerja kan? belum di tulis tuh cerita lu sampe bisa kerja di setiabudi ituu..hehe
ditunggu kisah-kisah selanjutnya~
@Dina: iya... hahahhaa tapi emang kan awalnya niatan gw bisa dapet kerja di Bandung... tapi memang belom rejeki kali ya dptnya masih di Jakarta. yaa disyukuri aja. hehehehe....
iya nih udah lama ga nulis2 blog... sibuk euy... nanti ya.. pasti akan diceritain. XDDD
Post a Comment