Jul 9, 2009

Pesta Demokrasi Indonesia. Benarkah?

Sehari yang lalu, 8 Juli 2009, Bangsa Indonesia mengadakan Pesta Demokrasi ke-2 yaitu Pemilu Presiden. Setelah sebelumnya tanggal 9 April 2009 diadain Pemilu Legislatif.

Sebenernya, gue mengharapkan pemilu kali ini berjalan damai-damai aja. Nggak ada protes-protes curang atau apalah. Tapi, ternyata emang nggak bisa lepas dari itu semua juga.

Sportif ga sportif, cuma masing-masing individu yang tau. Gue sih masih berharap siapapun pemenangnya semua calon bisa legowo menerima hasil dan keputusan itu. Jangan lagi-lagi saling nyalahin trus tuding-tudingan siapa yang mencurangi siapa.

Tapi emang bener kata berita, Pilpres ini bener-bener penuh drama. Bahkan melebihi drama-drama di reality show. Dari yang nyontreng dua kali, ada yang meninggal, ada juga yang ngerobek-robek kertas suara. Untuk apa? Toh dengan merobek kertas suara hasilnya ga akan berubah. Dan yang bikin geli, alasan dia ngerobek tu kertas suara cuma gara-gara panitia KPPS (iya bukan itu namanya?) nyamperin ayahnya yang lagi sakit di rumah untuk ikut nyontreng. Dan dia curiga ayahnya disuruh menyontreng salah satu calon yang disuruh panitia itu. It's silly. Trus, emang kalo kertas suaranya dirobek, bakalan beda?

Yah, itulah. Pesta Demokrasi Indonesia. Kalo kata berita lagi, Indonesia memang lagi berkembang dewasa untuk berdemokrasi. Tapi, ini bukan dewasa namanya. Semoga apapun hasilnya, siapapun pemenangnya, memang bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dari sekarang untuk 5 tahun ke depan.

By the way, gue juga nyontreng kemaren. Alhamdulillah, gue udah menggunakan hak gue untuk memilih. Semoga lo semua juga gitu. Sekarang yang gue pikirin adalah jari kelingking kiri gue yang biru dan menghitam gara-gara tinta. Anjir. Kuku gue jadi item nih. Kalo kuteks item sih gapapa deh.

rgds,

-nph

No comments: