Showing posts with label Hopes. Show all posts
Showing posts with label Hopes. Show all posts

Apr 29, 2015

One Step Closer.....



Hai~

Jadi, seperti yang udah gue tulis di postingan sebelumnya (itu loh, yang PS kecil banget di bagian bawah post), Selasa kemarin gue ke Bandung untuk tes di Mizan. Gue sih dikabarin hanya untuk psikotes berkaitan dengan lamaran gue ke sana untuk jadi editor komik (yang terlaksana karena info dari temen mama yang merupakan staf HRD Mizan). Sebenarnya sih, psikotesnya Rabu. Tapi berhubung waktunya jam 8.30 pagi, nggak mungkin buru-buru berangkat dari Jakarta hari itu juga. Bisa-bisa telat. Dan lokasi Mizan itu bukan di Kota Bandung. Kayaknya sih di pinggir gitu. Lebih tepatnya di daerah Ujungberung. Jadi, antisipasi aja sih, gue berangkat (sama mama) hari Selasa dan pulang hari Kamis (berhubung Jumat jalanan protokol Bandung ditutup karena ada KAA). 
So, Selasa kami jalan pagi. Jam 9-an deh. Lumayan, jalanan nggak macet. Bahkan Cikarang pun nggak semacet biasa, alhamdulillah. Pas jalan itu, papa nanya, mau nginep di mana? Karena kebetulan temannya ada yang dapet voucher menginap di hotel Serela dua malam. Pas kan? Ya udah. Mama bilang, mau nunggu kabar mengenai voucher itu. Lumayan banget bisa stay di Bandung 3 hari 2 malam gratis tis tis. 
Sampai Bandung, kira-kira jam 11.30, kami nggak langsung ke hotel (karena papa belum kabarin lagi). Kami mampir dulu ke The Kiosk Pasar Dago. Oooh, betapa rindu sama Bandung. Entah kenapa, seneng banget. Sebentar mama ninggalin buat ketemu kepala sekolah TK yang mama urus (mama psikolog di TK itu maksudnya), gue sebenarnya nulis. Tapi, belum tahu kapan tulisan itu akan gue post. 
Pendek cerita, akhirnya kami check in. Kamarnya enak, hotelnya pun bagus walau kecil. Selasa malam, waktunya istirahat. Setelah posting Tantangan OWOP di whatsapp, gue pun tidur. Nggak mau besoknya bangun telat atau malah ngantuk pas tes.
And then this is the day! Anehnya, gue santai aja. Deg-degan pun nggak. Gue dibangunin jam 03.00 sama mama untuk sholat tahajud dan hajat. Terus lanjut mandi dan siap-siap. Jam 06.00 kami turun sarapan dan berangkat. Karena mama nggak tahu letak Mizan, mama memutuskan untuk nganter gue ke rumah temannya yang ada di sekitar bypass Bandung (iya, jangan tanya daerahnya sama gue, nggak tahu soalnya) untuk nanti diantar ke Mizan naik motor. Ya, karena traffic di daerah itu bikin mobil susah lewat.
Akhirnya, jam 07.30 gue berangkat, diantar oleh Tante Ani (teman mama) naik motor. Sepanjang perjalanan, gue mikir aja. Kalau gue keterima, berarti gue pindah ya ke Bandung. Wah seru kalau iya. FYI, Bandung adalah salah satu kota yang pengin banget gue tinggalin. Iya, gue udah sumpek banget sama Jakarta. Pengin punya atmosfer baru dan menurut gue, Bandung enak banget memang buat ditinggali. Sambil liat-liat jalan (nothing much to see, anyway), memang macet ternyata. Tapi karena kami naik motor, bisa nyelip-nyelip. 
Nggak berapa lama, kami pun sampai di Mizan (setelah tanya tukang ojek sebelum masuk Jalan Cinambo). Depan Mizan itu masih sawah lho, btw. Jalanannya pun kecil. Terpikir mungkin ini cikal bakal Mizan ya. Bentuk gedungnya pun bukan gedung melainkan rumah. 
Ya, nggak usah panjang lebar deh ya. Tante Ani hanya nge-drop gue. Dia kemudian bilang kalau sudah selesai nanti kabari. Setelah itu ditinggal deh gue. Di sini, gue benar-benar sendiri. Well, nggak sendiri. Allah SWT bersama gue kan. 
Gue tes bareng dua orang lainnya. Satu perempuan satu laki-laki, namanya Teh Wiwit dan Aa Andhika (jangan diciein dulu. Ini karena gue nggak tahu dia lebih muda atau lebih tua jadi amannya pake Aa). Kami mulai psikotes tepat jam 10.00 dan selesai kira-kira jam 13.30. Setelah psikotes, rasanya, badan lemas nggak karuan. Capek banget jujur. Kami dikasih waktu 30 menit untuk istirahat sebelum nanti dikasih tes tentang bahasa dan perkomikan. Gue pakai waktu itu untuk sholat (dikasih makan siang sih, tapi gue tipe orang yang nggak bisa makan sebelum ujian selesai). 

Setelah waktu istirahat habis, kami diberi tes itu dan waktu yang diberi hanya satu jam. Saat melihat soal, wow, amazing. Ujian bahasa Indonesia lagi. Selain tes bahasa Indonesia, kami juga diberi delapan naskah untuk kemudian memilih dua di antaranya yang layak terbit dan alasannya. It’s getting real, isn’t it? To be a comic editor.
Well, tesnya lumayan ya, bikin pening. Tapi senang sih, one step closer to my dream, kerja di antara buku nantinya. Setelah itu kami bertiga menunggu giliran untuk wawancara dengan user (orang dari CAB Mizan yang menerbitkan komik-komik Mizan) dan HRD atau psikolognya. 
In the end wawancaranya juga lancar (at least menurut gue). Dan gue pun pulang dijemput Tante Ani. Sebenarnya sih ada ganjalan ya mengenai wawancara tadi. Tapi gue berusaha optimis. Gue sudah melakukan yang terbaik dan semoga Allah melancarkan jalannya. Tapi, seperti kata adik gue, “Gue doain yang terbaik ya, Mbak.”, iya juga. Gue juga berdoa yang terbaik aja deh. Allah paling tahu kan.
Sesampainya di hotel, gue tepar. Hahahha. Beneran tepar. Habis mandi dan sholat, gue beneran langsung tidur. Mata sudah nggak bisa kompromi. Terus, paginya, kami check out dan pulang. Bye Bandung. Semoga gue beneran diberi kesempatan untuk tinggal di sini.

Nah, sekalian aja gue ceritain tentang DD ya. Waktunya memang deketan sih. Jadi, baru juga pulang, tiba-tiba gue dapet sms dari Dompet Dhuafa. Ya, gue memang apply juga di DD, untuk kegiatan Sahabat Ramadhan 2015. Sms dari mereka sebelumnya itu persis sebelum gue dapat panggilan untuk tes di Mizan, menyatakan gue lolos screening dokumen. Kamis sore itu, gue dapat sms untuk datang tes di kantor pusat Dompet Dhuafa di Ciputat. Harus konfirmasi paling lambat hari Jumat, gue langsung nanya mama baiknya. Akhirnya gue balas, gue akan hadir di tes itu. Tesnya Sabtu, btw. Jam 11.30.
Gue langsung kabari papa. Karena kalau mau ke sana sendiri gue nggak berani, takut nyasar. Gue sama sekali nggak tahu jalan. Akhirnya papa bilang mau mengantar. Done. Sabtu pun tiba, gue berangkat tiga jam lebih pagi dari jadwalnya. Karena Ciputat itu… macet banget kan. Mengantisipasi macet dan supaya nggak gugup, ya lebih baik berangkat lebih pagi. Berbekal peta dari waze, kami tiba jam 09.30 di kantor DD. 

Masalahnya kami nggak tahu nih, ini kantor yang dimaksud atau bukan. Akhirnya, gue nanya. Ternyata bukan. Headquarternya atau kantor pusatnya masih ada di depan lagi. Untung nanya dan tibanya kepagian. Coba kalau ngepas. Bye. Akhirnya kami pun putar arah dan jalan terus sampai ketemu tempat yang dimaksud. Sudah ramai sih ternyata, dan gue baru tahu tes itu dibagi beberapa kloter dari pagi sampai sore. 

Setelah isi biodata dan menunggu lumayan lama (ngaret banget, jadwal kan jam 11.30, kami masuk jam 11.50an), gue dan yang lainnya akhirnya masuk untuk tes. Psikotes lagi ternyata. Tapi kali ini lebih simpel. Setelah kurang lebih satu jam, tes pun selesai dan kami diberitahu untuk menunggu sampai Selasa-Rabu untuk dihubungi lagi. Jika lolos tes ini, akan dihubungi untuk wawancara. Besar harapan gue untuk dipanggil wawancara. Tapi sampai sekarang sih belum ada sms ya mengenai itu. Doain ya.

Daaaaaaan, selesai. Untuk saat ini, itu aja sih. Pengalaman gue di Mizan yang paling berkesan. Karena itu pertama kalinya gue wawancara kerja, sejujurnya. Dan gugup, pasti. Tapi, selalu ada yang pertama kali kan untuk semuanya? Jadi ya, gue jadiin hal itu sebagai pengalaman. Next time, I wouldn’t be worse than that, right? Hehehhe.

Doain aja ya, yang terbaik. See you next time. Jangan bosen bacain ocehan gue ya.

Love,
-Nifa

Mar 1, 2015

Celebrating the Almost 2 Years for Being Friends

HELLAAAAW~

Sebelum hari ini berganti..... gue pengen ngucapin terima kasih buat temen-temen gue, Kadew, Vinsa... ternyata kita udah hampir 2 tahun kenal da alhamdulillah berteman ya....

I will always treasure the time we're together though. Sorry for not being able to be a good friend, yet. But well, 2 years is still young and I believe we're still counting the years that will come, right?

Friendship never end.... hope so...

love,
Nifa

Jul 17, 2010

God's way is Mystery

Afternoon.

Mood gue lagi lumayan nih. Entah karena gue di rumah mulu seharian, atau karena gue bisa internetan seharian. Gatau juga deh. Tapi, yang pasti, satu hal yang bikin gue bete setengah mati. Inet gue lemot abis. Gue pake donlot ga bisa. Masa Cuma 199 MB aja sampe 34 hari? Aneh abis.

Anyway, gue bukan mau ngomongin hari ini. Yang gue mau omongin adalah kehidupan gue ke depan. Gue emang ga pernah ngomongin hal ini kecuali ke sahabat gue Dita, guru terdekat gue Bu Nisa dan satu lagi akan gue rahasiakan namanya. Sebenernya gue juga ga bisa nyimpen ini sendirian. Well, ga sendirian sih tapi sama adek gue juga. Tapi gue rasa akan tetep terasa sendiri karena perasaan orang itu beda-beda ya walau apa yang dialamin sama.

Gue sendiri ga tau mesti gimana. Faktanya, gue bingung, jelas. Gue sedih, sangat. Gue luka, udah babak belur kali. Seperti di post gue sebelumnya (baca ini), gue justru menghadapi apa yang temen gue pernah hadapin. Gue akan segera mengalami apa yang temen gue pernah alamin. Dan gue, ga tau ya, udah siap atau belum itu. Yang jelas, pasti nanti gue akan shock dulu dan, entah. Gue gatau mau ngapain.

Satu yang pasti. Gue akan tetap membuat bangga nyokap gue. Paling ga, gue berusaha dulu. Ngikutin apa maunya, ga ngebantah, ga bikin marah, ga bikin sakit hati. Karena nantinya semua bergantung sama kita anak-anaknya. Gue sebisa mungkin bakal ngejaga emosi nyokap gue dari apapun. Dari ‘serangan’ frontal nenek gue ke gue, pertanyaan kakek gue, bude gue, sebuah hal yang akan dipertanyakan sepupu gue. Yah, entah deh. Gue cuman bisa pasrah. Semoga emang ini yang terbaik buat gue dan keluarga gue.

Siapa sih yang tau ke mana arah roda berputar? Gue jelas amat sangat buta tentang itu. Gue cuman berharap ada saatnya nanti roda mengangkat gue sekeluarga ke atas. Untuk bisa memperbaiki sesuatu saat kami di bawah. Untuk dapat melihat ke bawah lagi dan tidak melihat terus ke atas. Untuk membuat kami bisa lebih bijak menghadapi masalah. Untuk membuat kami lebih dewasa dalam hidup. Untuk membuat kami sadar, bahwa Tuhan sudah memberi semua hal yang baik untuk kami. Mengapa harus diprotes? Toh emang Tuhan pasti tahu apa yang terbaik buat kami. Bukan kami yang tahu kan?

Kenapa gue menulis ini? Karena gue hanya membutuhkan sebuah media untuk berbagi. Jujur, gue amat sulit untuk dapat mempercayai orang. Tapi sekali gue percaya sama orang, gue akan memberikan dia kepercayaan yang bahkan gue ga percaya bisa gue kasih ke orang itu. Dan terkadang, ada aja orang ga tau diri yang masih juga ngehantam gue dari belakang. Well, they don’t deserve to be my friends. I can move on with or without them by my side. Percaya atau nggak, gue udah alamin ini berkali-kali. Sampe sekarang, kalo gue inget itu yang awalnya gue bisa nangis terisak-isak, sekarang gue cuman bisa ketawa miris (sarkas kalo kata gue), ternyata gue mereka pandang rendah. Akan gue buktikan kalau mereka salah.

Yah, mungkin emang jalan gue harus gini. Unpreddictable. Gue sendiri ga ngerti kenapa harus gue. Kenapa ga orang lain. Kenapa ga orang yang gue benci. Tapi kemudian gue nanya lagi. Kenapa harus ngeluh. Kenapa harus doain orang lain. Kenapa harus orang yang gue benci. Everyone deserves better life for themselves. Including me. Dan jalan kebahagiaan itu pasti beda setiap orang. Gue percaya Tuhan tahu keinginan kita. Mungkin Dia hanya memilih sesuatu terjadi tepat pada waktunya. Dan gue yakin setelah ini, gue akan menyongsong kebahagiaan gue sendiri. Bersama orang-orang yang gue cintai.

Ja, ciao!

-nph

Jun 18, 2009

What If...

This is the time i was worried for.

When im confused about my future. About everything ive been through. About ME.

Im just thinking about this. In my whole life, i always dream about Japan. Im going to school in Japan. I will be there to take my undergraduate program. And now, its just happens to me. My dream WILL come true.

But again. Im confused. Why? First, my avg score isnt enough for undergraduate program. Its just enough for D2. Second, my rapor isnt out yet. Whereas, i need that for take the scholarship form. Third, the dateline getting closer. Its June 24th. Oh God, what ive to do?

Some people say, just follow your heart. But, i cant just follow my heart. Ooh..

What if i give up on this?
What if i just let go of my dream and realize?
What if i just do what my best in Indonesia even i really adore Japan?
What if...
What if...
What if...

And What if... I regret all of this and wish i never dream about it?

-nph

Jun 17, 2009

Nilai

Whoa!

Gue baru aja dari sekolah tadi. Niatnya mau intensif karena soal gue masih di Kak Ana. Tapi ternyata kayaknya ga ada intensif deh. Dan tadi, anak2 banyak banget yang dateng karena pada mau ambil SKHUS, sementara sebelum ada ijazah dari pemerintah.

Gue deg-deg an banget. Masih berharap nilai gue bagus. Supaya kalo di rata2 in jadi 8.4 ke atas. Ternyata, harapan gue terkabul. NEM gue rata2nya 8.5-an. Gue awalnya mikir, gue bisa nih ambil Undergraduate Monbusho Scholarship atau Beasiswa Monbusho untuk S1. Masih senang2 nih gue sampe rumah.

Nah, agak mulai buyar impian gue pas liat web-nya. Di sana tertulis nilai ijazah. Nah lho! Nilai ijazah itu nilai UAN, UAS apa gabungan? Gue terus mikir sambil nge-save soal2 monbusho 2007 plus jawabannya. Siapa tahu bisa gue pake belajar kan?

Sampe akhirnya gue mencatat nomor kontak Kedubes Jepang. Tadi pagi sih nyokap nyuruh gue nanya ke sana untuk mastiin lagi. Sebenernya, gue males. Kenapa? Ya, gue itu ga gitu suka nelpon yang kayak gitu. Nelpon Pizza untuk pesen aja males. Okay, balik ke topik deh. Akhirnya abis sholat pun, gue langsung ambil tuh kertas bertuliskan nomor telpon dan duduk di sebelah meja telpon. Dengan dag dig dug gue memencet nomor itu. Ini cuplikan percakapan.

PK (pegawai Kedubes)
G (gue)
PP (pegawai Kedubes Pendidikan)

PK: Halo selamat siang, good afternoon
G: Halo, Mbak. Kalo mau nanya tentang beasiswa Monbusho di mana ya?
PK: Sebentar ya, saya sambungkan dengan pendidikan
G: Oke.

(gue nunggu masih dengan dag dig dug. nggak lama kemudian)

PP: Ya dengan pendidikan selamat siang
G:Siang Mas. Kalau mau ikut beasiswa Monbusho, apa aja yang perlu disiapin ya?
PP: Anda lulusan SMA?
G: Iya, Mas.
PP: Oh, ya. Bawa nilai UAN dan UAS serta rapor terakhir kelas 3 untuk ambil formulir. Minimal nilai untuk S1 8.4, D3 dan D2 8.0
G: Ooh. Hmm, nilai rata-ratanya UAN sama UAS digabung terus dibagi semua ya, Mas?
PP: Iya.
G: Oh iya kalau belum dapat rapor mesti minta dari sekolah dulu ya? (sumpah ini pertanyaan bodoh banget. ya iyalah nif!!)
PP: Iya. Kalau tidak lengkap, kami tidak bisa memberi formulir pendaftaran
G: Oh. Tanggal 24 itu terakhir ambil formulir atau terakhir pengumpulan berkas?
PP: Terakhir pengumpulan berkas. Tanggal 24 semua berkas harus sudah masuk ke kami
G: Oh, gitu ya. Makasih ya Mas
PP: Baik, selamat siang

(Gue tutup langsung telponnya dan berlari ke kamar)

Pas banget abis telpon, gue langsung ngambil HP dan menuju SKHUS gue untuk menghitung rata2 gue. Gue jumlah tuh total nilai UAN sama UAS gue dan gue bagi 13. Ternyata oh ternyata, rata2nya cuma 7.5-an. Gue lemes. Jangan S1, D2 aja ga dapet. Gue langsung nelpon nyokap dan mengabarkan hal ini.

Kata nyokap, udah dicoba aja. Dan pas gue lagi telponan ma nyokap, gue tiba2 inget. Kayaknya, satu mapel ga di UAS-in. Abis selesai nelpon, gue lari lagi ke SKHUS gue dan liat ternyata dugaan gue bener. Bodoh banget gue tadi ngebagi dengan 13. Harusnya cuma 12. Gue ulang lagi penghitungan gue dan ternyata....

Nilai rata2 gue 8.1-an. Gue masih ada harapan. Yah, walau nggak S1 tapi masih bisa ambil D2. Kenapa ga D3? D3 hanya untuk lulusan IPA karena itu kayak ITB gitu deh. Teknik.

Yah.. Sial! Semua gara2 PKN gue nih yang nilainya 6.70. Masa sih itu nilai gue? Gue kan udah mengerahkan seluruh usaha gue. Trus, masa Jepang gue cuma 8.44? Yah, sudahlah. Yang penting, gue masih ada harapan untuk ngambil formulir walau cuma D2. Gue bakal usahain bisa terus dapet beasiswa untuk nerusin S1 di sana. Siapa tahu gue jadi kaya trus bisa ngirim nyokap dan adek gue ikut ke Jepang. Haha.. Kita emang perlu mimpi kan?

Well, wish me luck you guys. Doain gue menjadi salah satu siswa yang bisa lolos dan terbang ke Jepang tahun depan ya.. See ya and good luck for every dreams you make.


rgds,

-nph

Jun 15, 2009

LULUS...

Sigh..

I always wanted this is happens. You know, leaving highschool and graduate from it. Its my dream. Well, honestly, its ev'ry highschoolers' dream. And, for my posting before, the announcement isnt delay (or wtv it called, mksdnya ga diundur, yah apalah!). It posted on Saturday, 13th June 2009 4:30 p.m. so that i couldnt find it in the morning.

Anyway, now, i just hope that my average score for UAN and my rapor is higher than 8.4. Why? Because i want to sent my application to Japan Embassy for Monbukagakusho Scholarship in Japan. Wish me luck. And also wish me can fly to Japan next year. Yeay..

And, once again, HAPPY GRADUATED!! haha..


rgds,

-nph

Jun 13, 2009

Undur-undur

Huaaah!
Gue yakin banyak yang maki2 pemerintah gara-gara ini.
PENGUMUMAN UAN DIUNDUR!

Tapi ga tau juga kapan jadinya. Bayangin ajalah, udah sengaja nunggu2 hasil, pagi2 nongkrongin kompi, online, tapi ga dapet apa2 kecuali Mohon Maaf untuk pengumuman..

Terus aja diundur-undur. Yah, gue tau sih ada beberapa kota yang UAN-nya diulang. Tapi, kalau memang hasilnya mau diundur, mbok ya bilang kapan pastinya. Jangan jadinya menggantung gini. Kita kan jadi bingung, kapan kepastian kita LULUS-nya (gue ga mau bilang ga lulus karena gue berharap kita semua LULUS).

Anyway, kepada siapapun yang tahu tanggal pasti pengumuman UAN, please leave your comment here, ya. Siapapun yang punya pendapat sama kayak gue juga please leave ur comment. Gue berharap perjuangan kita nggak berakhir sia-sia. Semoga Tuhan mendengar doa kita selama ini. Semoga siswa SMU angkatan 2009 LULUS, amin.

GBU

rgds,

-nph

Jun 12, 2009

My future husband

Wow, see what ive posted before? It's a funny game. Thanks to Keshia.
I tried it then and found those will be my future. Huehehe.. I really hope so. I really adore him. As a Leader of the famous Korean group Big Bang. And also as a singer, a producer, a man. Hohohoho..
Dont be jelous, VIP. You can try it too. Maybe, he'll be your 'future' too. Hohoho..

These are his picture. Oh, I love him buch buch. Hohohoho...


With his group Big Bang








with his adorable style and smile. he has a beautiful smile and voice. thats why i love him






Haha.. Thats all. Actually, there're many lovely boy, man. Such as Yamapi, TOP, David Henrie, etc. But, why it choosed him? Dunno why..


rgds,

-nph

May 3, 2009

Thank GOD...You're THE BEST...

Finally...

Thank God for giving me good result for my interview. I've passed!!

Well, i wanna say thank you for everyone who always support me, prey for me, and cheer me up when i'm hopeless bout this test.

First of all, Thank to Allah SWT. The Greatest of ALL, my lovely, my EVERYTHING, without ALLAH, what can i do? Thank You for everything that You've gave to me.

Thanks to my friends. I'm nothing without you, guys. You're giving me support, cheer, prey to through this. Thank you all.

Thanks to all of my teacher. Especially Mrs. Annisa Miranty Gumay, Ms. Esty Fiksianina, Juita Sensei, Ayu Sensei, and Mrs. Naomi for their blessing and prayer and support. Thanks, you're the best teacher ever.

And for the last but not the least, MY WHOLE FAMILIA, for their prey, blessing, cheer, love, support, that always giving me strength to do everything. MY Mom, Dad, Lil Brother, Gran, Cousin, Aunt-Uncle, Thanks. Without y'all, i can't do anything.

For everyone, that i can listed one by one, just take my thanks. Because, i know there're many people who always cheer me and support me. Anyway, whoever you are, Thank you very-berry much...

rgds,

-nph

Apr 29, 2009

Wish Me Luck For My UNJ Interview Result

Hola, sebelumnya, gue mau bilang. Post gue emang agak aneh. Mungkin banyak yang bertanya-tanya. Tapi makasih buat yang masih mau sempetin baca. Dan, tadinya ni post mau gue tulis pake bahasa inggris. Tapi setelah beberapa kali gue kehilangan kata-kata, gue mutusin untuk nulis dengan bahasa Ibu gue aja. Bahasa Indonesia.

Diawali dengan keberuntungan gue karena gue bisa lolos tahap pertama UNJ di mana beberapa temen (yang justru gue anggap lebih pinter), ga keterima. Nah, sesuai dengan yang tertulis di undangannya, gue masih harus menghadapi tes wawancara dan keterampilan berbahasa. Makanya gue usahain buka-buka buku bahasa Jepang gue lagi untuk belajar.

Berhubung paginya (sampe siang) gue ujian praktek, gue capek banget hari itu. Jadi gue cuma belajar sedikit trus ketiduran sambil dengerin SuJu nyanyi 'Sorry, Sorry' trus bangun dibangunin nyokap buat makan trus nonton bentar, tidur lagi.

Untungnya, gue masih inget untuk nyalain alarm. Gue nyalain 2 alarm di HP gue. Di Esia gue gue nyeterl jam 2 pagi, di SE, gue setel jam 3. Sayang disayang, gue bangun malah jam 1/2 4. Yang bikin gue bertanya-tanya, kenapa tu alarm esia ga kedengeran ya? Anyway, gue tetep bangun dan keluar kamar.

Sebelum belajar, berhubung gue inget hari ini Chelsea maen, gue nonton ESPN dulu. Gue liat, udah jalan 78 menit, berarti udah babak ke-2. Skor masih 0-0, wah, kok gini? Gue kaget. Tapi ga sedih karena Barca juga ga bisa nge-gol. Sambil nonton, gue tetep berharap Chelsea menang. Paling nggak ni, masukin satu gol tandang aja. Tapi ternyata, saudara-saudara, skor kacamata tetap bertahan hingga akhir pertandingan. Ini berarti Chelsea harus menang di Stamford Bridge untuk bisa lolos ke Final. Yeah, gue harep sih juga gitu.

Nah, abis nonton, gue masih iseng (baca: males). Gue ganti-ganti aja tuh channel dan akhirnya malah nonton sinetron di sambi nonton MTV Insomnia. Sampe jam 1/2 5, baru deh gue beranjak dan balik ke buku gue dan belajar. Sampe akhirnya jam 1/2 6 gue mandi (dengan sebelumnya nonton MTV JK Hits), dan bersiap-siap untuk cabut. Gue pun cabut jam 1/2 7 bareng nyokap.

Sampe di sana, gue tiba-tiba nervous. Kenapa? Mungkin karena hawa-hawanya mulai kerasa tuh. Nah, trus, sampe sana gue langsung cari ruangan wawancara gue. Di D.105. Gue nanya kan, trus katanya di gedung D. Akhirnya nyokap n gue berjalan ke gedung D. Nyampe sana, gue nanya sama mas-mas yang baru buka tu gedung. Katanya, itu gedung Puskom. Yang buat Bahasa Jepang ada di belakang, di sebelah perpustakaan. Akhirnya jalanlah gue ma nyokap. Tapi kaga nemu-nemu itu gedung. Akhirnya balik lagi. Nanya lagi. Sukses deh sepagian muterin UNJ FBS. Sampe akhirnya gue nemu bapak-bapak yang lagi nanya sama bapak-bapak (bingung ga?!). Gue ma nyokap ngikutin aja. Dan gondok banget gue pas tau tu gedung ternyata udah gue lewatin 2 kali bolak-balik (jadi total 4 kali). Sial banget daah!!

Ya udah. Gue nunggu. Satu ruangan ada 10 orang. Mulai baru jam 9. Gue ngisi data, trus nunggu. Dosennya dateng, kita disuruh keluar. Nyokap udah cabut tentu. Gue di sana kenalan sama dua orang namanya Deta dan Meirita (sebenernya ngobrol ga sama mereka berdua aja. tapi kenalannya cuma sama mereka. hehe). Ngobrol2 lah kami sampe akhirnya sepi sekitar jam 12-an (sumpah ya, satu orang itu di tesnya lama bener!!). Dan akhirnya, giliran gue pun tiba.

Masuklah dengan senyum. Berharap bisa membuat dosennya cair (emangnya es cair?).Awalnya gue cuma di tanya nama (tentu!), panggilan dan di suruh duduk. Gue di tanya kenapa milih Bahasa Jepang bukan Inggris. Dan bla-bla-bla. Sampai akhirnya gue di tes keterampilan berbahasa. Mati gue! Dia nanya pake bahasa jepun. Oke. Gue ngerti sikit-dikit. tapi pas dia nyuruh gue mendeskripsikan oke sekali lagi biar dramatis, MENDESKRIPSIKAN sensei gue dalam bahasa jepun, gue cuma bisa cengo. Iya, cengo. Mikir aja gue. Sempet mau keluar 'she's nice, kind, wear hijab', tapi untung ngga jadi. Akhirnya dengan sangat menyesal gue jawab, 'wakarimasen'. Huh, dia cuma senyum. Sial!

Terus, kesialan gue g berhenti, sodara-sodara. Gue disuruh baca surat. Suratnya ada katakana-nya. Sekali lagi ya...KATAKANA. Dan gue paling bodoh tu sama huruf katakana. Paling mentok gue hiragana sama katakana ka, ni, fu, a ,ha, ki. udah. Sisanya? BLANK!!

Setelah, gagal di katakana dan cuma bisa cengar-cengir (yang tulisannya katakana gue bacanya ' nani, nani'), wawancara pun berlanjut dan akhirnya selesai (FYI, gue juga di suruh nyanyi di sana. dan semua perbendaharaan lagu gue ilang. cuma nyisa hurt-nya christina).

Gue keluar dan cabut dari sana secepat gue bisa (walau sebenernya gue masih pengen liat kakak2 mahasiswa cowok yang nunggu. ganteng sih!). Gue langsung telpon nyokap dan doi bilang lagi jalan. Gue pun nunggu di parkiran sambil main hp (jewell quest). Setelah 45 menitan lah gue nunggu, nyokap dateng. Kita makan bentar, trus pulang.

Kesimpulannya, gue mau minta doa nih. Semoga aja hasilnya bagus dan gue bisa lolos tahap ini. Karena pas di wawancara tadi dosen yang satu (dosen pengujinya 2) bilang 'kalo untuk jadi guru, saya suka sama tipe kayak kamu. serius dan punya visi misi ke depan'. Semoga aja kata-katanya bisa mengantar gue lolos. Amin.

Ah-niwaaay...segitu aja yaa...Thanks for reading this. Hope y'all enjoy and keep reading my blog. Link yaa...thx.

rgds,

-nph

Apr 24, 2009

Little Excitement... At Least For a While

Huff!!
Now, i can really breath. For sure.

Okay. First thing first.

About my last post. SIMAK udah ada resultnya. Udah lama juga sebenernya. Dan gue rasa, semua orang di 71 tahu siapa aja yang berhasil dan berarti sisanya masih belum berkesempatan masuk UI lewat jalur itu. Dan, oke, termasuk gue. Gue belom lolos. Hope I will.

Terus, UAN baru saja SELESAI!! Yeah. Jadi, itulah kenapa gue kasih post gue judul itu.

Kenapa little? Karena emang perjuangan belom berakhir. On Monday, ada Ujian Praktik. Masih menunggu UAS. Dan itu semua tanpa jeda. Walau sebenernya, Ujian Praktik (UP) juga nggak setiap hari. Karena setiap kelas punya jadwal masing-masing. Jadi, belom sepenuhnya juga gue bisa bersenang-senang. Karena, setelah UAN selesai pun, gue masih kebayang gimana hasilnya. Well, I just can hope that the result is alright.

UP menurut gue ujian yang lumayan asik. Walau sebenernya, gue belom nguasain beberapa materi sih. Sucks as materi Agama (doanya lho ya, bukan bacaan sholatnya), Bahasa Jepang (ironis di mana gue malah dapet PMDK-nya di UNJ, aamin), Bahasa Indonesia (man, gue bingung mau bikin pidato apaan), dan gue rasa Bahasa Inggris juga (gila, suruh ngomong pake bahasa itu 10 menit dengan tema yang ditentuin. mau ngomong apa gue?).

Ah-niwaaay.... At least I can have the great weekend. I think I deserve this. Even on Monday, when I have this Test, my lil brother have his UAN. Yah, gue selalu berharap kita semua (semua angkatan 2009 maksud gue, baik SD,SMP,SMA) bisa lulus dengan nilai yang bagus, keinginannya terpenuhi, dan yah, the best lah buat kita (apa sih? gue nulis apa sih?)

Well, I will enjoy this little excitement, even if it just for a while. At least, I can do anything I want without my moms 'bla-bla'. Sorry mom. Sometimes, I just really hate to hear your voice when you're yelled at me.

enuff from me this time. Have a nice weekend, ev'ryone!!

rgds,

-nPh

Jan 8, 2009

UAN is COMING!!

just imagine that title.

yea,yea. it's hard to believe that i'll graduate. i hope.

i mean, who knows? if i don't have luck enough, who knows what will be?
but i also hope my friends and i will graduate from this sucks high school.

seperti yang gue tulis sebagai judul, uan is coming. soon. 2 bulan lagi. bahkan mungkin kurang. jeez, gue ngeri banget mikirin itu apalagi tentang kesiapan gue yang kurang dan banyak banget yang mesti gue benahin.

dari awal gue selalu berniat untuk belajar pas udah semester 2. tapi, bener-bener susah ternyata untuk merealisasikannya. karena entah kenapa, pas kelas tiga ini rasanya tambah males aja. beda sama waktu gue baru mau SMA. apa karena pengaruh dari sekolahnya juga? i don't know. yang gue tahu kayaknya SMP gue juga dulu payah.

anyway, baru aja kemaren gue selesai TO. dan OMG, soalnya maut bener. gue, jujur aja, paling bete sama ni sekolah gara2 suka banget bikin pengumuman mendadak. well, mungkin nggak mendadak sih, tapi tetep aja bikin muridnya nggak siap (siapa juga yang siap kalo TO-nya pas abis liburan?). tau-tau, pas upacara sekolah, bilang kalo TO hari selasa. gawat banget kan? berarti, kita cuma dikasih waktu.. SEMALAM! ya, semalam. sehari aja nggak ada kan? eh, ada deng kayaknya. tapi, pasti nggak maksimal juga sih belajarnya.

so, kalo ada yang nanya gue 'lo belajar, nggak?' so pasti gue menjawab dengan sangat gampangnya 'nope!'. gue sih udah berusaha membuka buku untuk belajar matematik. tapi apa yang gue dapetin, LOGIKA sodara2. ya, yang premis2 itu. dan tiba2 aja otang gue ngeblank dan ilang deh tu rumus. semua! jadilah gue manghadapi to itu dengan sangat pasrah. Here it's the recap:

DAY ONE
Math: OMG, how could i answer this??
B.Ind: Oh, lala. no way!
Geo: not bad. i'm counting the buttons.

DAY TWO
B.Ing: WHOO! i got it!
Eco: Hmm, i haven't study yet!
Socio: I feel...

So, that's the recap. gue nembak banyak bener. cuma berharap aja matematik ga di bawah 4. hehehe. yang penting lulus lah. amiin.

so, i hope i can get ready enuff fo this exam. i'm counting my days. just 2 months before UAN. just.. wonder. semoga soalnya nggak susah. amin.

that's all.

thx.

rgds

-nPh

Dec 23, 2008

when birthday become unhappy

yep.
gue baru aja ngerayain ultah gue yang ke 17 5 hari yang lalu. dan gue jadi nggak percaya gitu kalo yang namanya 17 tahun itu spesial. why? karena gue ngerasa biasa aja, men. nothing special. cuma gue yang nambah umur aja.

mungkin kalo kata nyokap, ini adalah proses pendewasaan diri. tapi, kalau kayak gini sih sama aja. maksud gue, okelah nggak usah pake pesta yang 'wah'. tapi paling nggak bonyok ada di rumah aja ngerayain bareng gue, it's more special than every party. yah, sorry kalo grammarnya ancur.

yah, tau kan maksudnya. ultah gue, udah sepi, sendirian (well not really), dan, kalo dibilang masakan, rasanya hambar.

gue sih mensyukuri umur gue, apa yang udah tuhan kasih itu pasti yang terbaik. tapi kalo gini caranya sih sama aja, kan? sama aja kayak ultah gue yang lain. pas gue umur 5 tahun kayaknya jauh lebih seru deh.

mungkin bukan perayaannya. tapi kesadarannya aja. gue nggak minta untuk semua orang ngucapin happy birthday ke gue. cukup perayaan di rumah bareng keluarga aja gue rasa cukup. paling nggak gue bakalan merasa 'oh iya, sekarang gue ultah. gue udah gede ya. udah bisa punya ktp.' nggak seperti 'duh, sepi banget ya. sekarang beneran tanggal 18 kan? gue beneran ultah kan? bonyok kok belum pulang ya? pada ke mana?'.

yah, anyway. ketika ulangtahun menjadi nggak berkesan, gue rasa itu saatnya gue untuk meninjau ulang apa yang udah gue lakukan ke orang-orang. mungkin ultah gue jadi kayak gini karena gue pernah melakukan hal yang nggak baik untuk orang. well, mungkin aja, kan?

at last, When Birthday Become Unhappy, for me, it means, suck!

Rgds

-nph